Rebirth : First Movement

Juni 26, tahun 2012 sekitar 1,5 tahun yang lalu post terakhir dari blog ini (sebelum post ini). Hiatus begitu lama tak update tulisan. Facebook pun juga jarang menulis status atau posting sesuatu. Ya, memang terjadi sesuatu, dan saat inilah saatnya untuk bangkit kembali dari alam ketenangan menuju dunia yang membara. Mungkin dari kebiasaan menunda-nunda akhirnya terlupakan, ibarat seperti kita mengumpulkan beban, semakin menumpuk beban, makan akan semakin berat beban yang akan kita bawa. Sama halnya dengan menulis, apapun tulisan itu. Termasuk baris code yang harus dibuat untuk membangun suatu aplikasi. Pengalaman dari pribadi saya, satu minggu tanpa memegang code dari proyek yang sedang dibangun saja, mau melanjutkan code yang ada saya harus mencoba mempelajari kembali baris code yang sudah ada. Belum lagi harus membuka design dan mencoba mengingat-ingat kembali design yang dulu pernah muncul dikepala dan hendak kita tuangkan, tetapi akhirnya lupa setelah lama tak terjamah.
Itulah akibatnya jika sering menunda-nunda. Semua akan menumpuk dibelakang, kemudian ketika diri ini tak mampu untuk menopang semuanya, akhirnya mengorbankan sebagian tugas yang lain. Memilih satu tugas dan mengorbankan yang sebagian, padahal tugas yang diambil pun belum tentu bisa maksimal dalam mengerjakannya. Walhasil, tidak semua tugas selesai, kemudian tugas yang dikerjakan tak mencapai hasil yang optimal.
Walaupun jarang update status di facebook, namun bukan berarti tak membuka facebook, walaupun hanya membaca-baca melihat teman-teman beraktifitas di facebook dan berkicauan di twitter, gini-gini juga menjadi silent reader. Kapan hari menemukan satu slogan dari salah seorang sahabat, Yoyok Nugroho, “Pokok’e Update, Pokok’e Nulis” dimana beliau berkomitmen untuk nulis dalam blognya satu hari minimal satu post tidak boleh kosong. Status itu mengingatkanku akan habit (buku karya Ustadz Felix Yanwar) dimana ayahnya adalah practice dan ibunya adalah repetition (atau terbalik yah?). Semakin banyak kita menulis akan semakin mengasah kualitas tulisan dan ilmu yang kita dapatkan. Karena dengan menulis juga akan menuntut penulis untuk membaca, mencari referensi, mencari kebenaran fakta, melihat dengan langsung apa yang dia tulis, merujuk buku-buku induk (kecuali bagi yang suka menebar hoax). Para penulis novel, mangaka, juga mengingatkanku, mereka dikejar deadline, setiap bulan atau setiap pekan mereka harus update cerita, tapi akhirnya juga mereka dapat membuat kualitas cerita yang tak membosankan, banyak para pembaca yang dengan setia menunggu karya-karya mereka yang bisa mengobrak-abrik perasaan dan pikiran para pembacanya. Oleh karena itu, terbesit pula dalam benak ini untuk aktif menulis lagi.
Namun seperti yang saya sampaikan, ketika semua menumpuk di akhir, akan berat dalam mengangkatnya kembali, ya walaupun memang berat di awalnya tapi yang penting repetition-nya (nah gitu kan dibukunya), tak apalah untuk saat ini kuantitasnya dari sedikit dulu (ngeles). Kalau misalkan berat untuk menulis satu hari satu tulisan, tak apalah kita kurangi kuantitasnya, update tiap hari senin atau kamis, tiap sabtu habis halaqoh mungkin, karena dapat materi yang roar biasa pas halaqoh dan tangan sudah tak tahan ingin merusak keyboard, menulis yang ada di kepala secepatnya sebelum terkelupas. Ya, tak apa sedikit tapi yang penting komitmen, itu pun juga disesuaikan dengan kadar kemampuan diri kita. Sibuk agenda dakwah, kerja, kuliah, istri, anak, sanak saudara, semuanya butuh proporsi pula.
Rebirth : First Movement, kita tata ulang blog ini, kita tata ulang kembali hidup kita, proposal hidup kita, dimana berisi pengaturan waktu, target/capaian hidup kita, innallaha laa yughaiyiru maa bi qoumin khatta yughaiyiru maa bi anfusihim (Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri) TQS 13:11. Kalau misalkan ada acara himpunan atau perayaan tertentu saja membutuhkan proposal, bagaimana dengan hidup kita yang akan kita jalani beberapa tahun kedepan? Atau mungkin hari ini adalah hari terakhir kita? Siapkah diri kita?

  1. lanjutkan anak mudaa. . .

    Like

  1. No trackbacks yet.

Leave a comment